Khazanah Tradisi di Kabupaten Gresik saat Ramadan hingga Idulfitri

Nahdliyingresik.id – Kabupaten Gresik dikenal sebagai kota santri yang kaya akan tradisi religi. Saat Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri, berbagai kegiatan khas dan warisan budaya terus dilestarikan oleh masyarakat. Berikut beberapa tradisi khas yang masih berlangsung hingga kini:

Khazanah Ramadan di Gresik

1. Malam Selikur di Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Suci Gresik

Setiap malam 21 Ramadan, Pondok Pesantren Mambaus Sholihin menggelar "Malam Selikur," yaitu malam doa dan dzikir bersama sebagai bentuk penyambutan malam-malam terakhir Ramadan yang penuh keberkahan.  

2. Sanggring Kolak Ayam

Tradisi unik yang dilakukan pada malam 23 Ramadan yakni secara turun-temurun masyarakat Desa Gumeno mengadakan doa bersama dan mempersiapkan makanan khas kolak ayam. Kegiatan ini diwarisi masyarakat setempat dari kearifan sejarah Kanjeng Sunan Dalem.

Tradisi khas Sanggring Kolak Ayam juga telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Kabupaten Gresik, lantaran telah berlangsung selama ratusan tahun.

Warga memasak kolak berbahan dasar ayam dengan kuah santan dan rempah-rempah, yang kemudian dibagikan kepada masyarakat sebagai hidangan berbuka puasa.

3. Malam Selawe (Malam 25 Ramadan)

Malam 25 Ramadan menjadi momen istimewa bagi masyarakat Gresik. Banyak orang berziarah ke makam wali dan mengisi malam dengan ibadah, berharap mendapatkan berkah Lailatul Qadar.  

4. Ziarah Makam dan I'tikaf di Masjid Sunan Giri

Sepuluh hari terakhir Ramadan sering dimanfaatkan untuk beritikaf di Masjid Sunan Giri. Selain itu, masyarakat berziarah ke makam Sunan Giri untuk berdoa dan mengenang perjuangan dakwah beliau.  


5. Pasar Bandeng (Malam 29 Ramadan)

Pasar Bandeng adalah tradisi tahunan yang digelar pada malam terakhir Ramadan. Masyarakat Gresik berburu bandeng segar untuk disajikan saat Lebaran.  

6. Berburu Bandeng Kawak

Selain membeli bandeng biasa, warga juga mencari "Bandeng Kawak" atau bandeng tua yang berusia lebih dari satu tahun. Ikan ini diyakini memiliki rasa lebih gurih dan sering dijadikan hidangan istimewa.  

9. Kontes Bandeng

Sebagai bagian dari Pasar Bandeng, kontes bandeng terbesar digelar dengan menampilkan bandeng raksasa. Bandeng dengan ukuran terbesar dan kualitas terbaik akan mendapatkan penghargaan khusus.  

Tradisi Hari Raya Idulfitri di Gresik  

1. Ambengan

Tradisi makan bersama setelah salat Idulfitri, di mana masyarakat membawa berbagai jenis makanan untuk dinikmati bersama keluarga, tetangga, dan sanak saudara.  

2. Udik-udikan (Surak Iyo) di Kampung Randuboyo

Tradisi ini melibatkan pembagian uang koin atau permen kepada anak-anak yang berkumpul. Biasanya dilakukan oleh keluarga yang merasa mendapat rezeki lebih selama setahun terakhir sebagai bentuk syukur.  

3. Kupat Kauman (7 Syawal)

Pada tanggal 7 Syawal, masyarakat Kauman Gresik mengadakan tradisi makan kupat bersama. Tradisi ini menjadi simbol kebersamaan dan bentuk rasa syukur setelah menjalankan ibadah puasa sunah Syawal.  

4. Dokaran (Naik Delman)

Setelah Lebaran, masyarakat Gresik memiliki kebiasaan naik delman atau dokar sebagai sarana rekreasi bersama keluarga. Delman dihias dengan warna-warni, menambah suasana meriah pasca-Lebaran.  

Tradisi-tradisi ini mencerminkan kekayaan budaya dan kentalnya nilai religi di Gresik. Setiap kegiatan yang berlangsung bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga wujud syukur dan kebersamaan masyarakat dalam menyambut Ramadan dan Idulfitri.

Belum ada Komentar untuk "Khazanah Tradisi di Kabupaten Gresik saat Ramadan hingga Idulfitri"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel