Kudapan Khas Lebaran di Pesisir Gresik: Tradisi dan Cita Rasa yang Melekat

Nahdliyingresik.id – Berkunjung, memelihara silaturahmi di momen Hari Raya Idulfitri, kudapan atau camilan lazim tersaji. Kudapan tidak hanya sebagai penyambut tamu, tetapi juga menjadi bagian dari cerita Lebaran yang menghangatkan kebersamaan di tengah cengkerama kerabat dan handai tolan.

Di Kabupaten Gresik, yang dikenal sebagai daerah pesisir dengan sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petambak dan nelayan, beragam hasil laut telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner masyarakat.

Hasil tangkapan laut, seperti ikan bandeng dan berbagai biota laut lainnya, tidak hanya diolah menjadi hidangan utama, tetapi juga diwariskan sebagai resep turun-temurun dalam bentuk kudapan khas yang sering menghiasi toples-toples saat Lebaran.

Kudapan khas ini bukan sekadar camilan biasa. Ia merupakan cerminan dari kearifan lokal dalam mengolah sumber daya alam menjadi sajian yang lezat dan bernilai ekonomis tinggi. Salah satu camilan yang menjadi ikon masyarakat pesisir Gresik adalah Kerupuk Blonyo.

Kerupuk Blonyo: Camilan Laut yang Unik dan Bersejarah

Kerupuk Blonyo mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Berbeda dengan kerupuk pada umumnya yang berwarna cerah, kerupuk ini memiliki warna cokelat gelap hingga kehitaman. Hal ini dikarenakan bahan utamanya, yaitu Blonyo, yang merupakan sejenis teripang atau timun laut.

Teripang telah lama dikenal sebagai bahan makanan yang kaya nutrisi dan memiliki manfaat kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat penyembuhan luka. Di tangan masyarakat pesisir Gresik, teripang diolah dengan teknik khusus hingga menjadi camilan yang renyah, gurih, dan kaya cita rasa.

Proses pembuatan Kerupuk Blonyo tidaklah singkat. Dimulai dengan pemilihan teripang berkualitas, lalu dilakukan pembersihan untuk menghilangkan lumpur dan kotoran. Setelah itu, teripang diiris tipis, kemudian direndam dalam bumbu racikan khas yang diwariskan secara turun-temurun. Tahapan berikutnya adalah proses penjemuran hingga benar-benar kering sebelum akhirnya digoreng hingga renyah.

Saat Lebaran tiba, Kerupuk Blonyo menjadi salah satu kudapan yang menghiasi meja tamu sebagai bentuk penghormatan kepada para tamu yang beranjangsana. Rasanya yang unik membuatnya menjadi camilan favorit yang tidak hanya dinikmati oleh masyarakat setempat, tetapi juga menjadi buah tangan khas dari Kabupaten Gresik.

Kudapan Pesisir: Warisan Kuliner yang Perlu Dilestarikan

Selain Kerupuk Blonyo, masih banyak kudapan khas pesisir lainnya yang turut meramaikan perayaan Idulfitri di Gresik. Dari aneka kerupuk ikan hingga olahan hasil laut lainnya, setiap camilan mengandung cerita sejarah dan identitas budaya masyarakat setempat. Melestarikan tradisi kuliner ini bukan hanya soal menjaga resep, tetapi juga mengapresiasi warisan leluhur yang telah beradaptasi dengan kekayaan alam yang tersedia.

Lebaran di pesisir Gresik bukan hanya tentang silaturahmi, tetapi juga tentang merayakan hasil laut yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kudapan yang tersaji dalam toples-toples bukan sekadar pelengkap, tetapi simbol dari kekayaan budaya yang terus hidup di tengah modernitas.

Dengan semakin dikenalnya kudapan khas pesisir ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga tradisi dan mengenalkan warisan kuliner lokal kepada generasi mendatang. Kerupuk Blonyo dan kudapan lainnya bukan hanya camilan Lebaran, tetapi juga bagian dari identitas kuliner Nusantara yang patut dibanggakan.

Belum ada Komentar untuk "Kudapan Khas Lebaran di Pesisir Gresik: Tradisi dan Cita Rasa yang Melekat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel